Resensi #Habiskan Saja Gajimu!!

Habiskan

Jika ada pertanyaan seperti dibawah ini, kira-kira jawaban mana yang akan Anda jawab.

Mana yang lebih mudah dilakukan:

  1. Menyisakan uang
  2. Menghabiskan uang

Mana yang lebih menyenangkan untuk dilakukan:

  1. Menyisakan uang
  2. Menghabiskan uang

Mana yang lebih sering gagal dilakukan:

  1. Menghabiskan uang
  2. Menyisakan uang

Hmm, sebagian orang pasti memilih jawaban ke-2, betul?

Rasanya hampir setiap orang lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk menghabiskan uang daripada menyimpannya. Kalaupun sekarang ia menyimpannya, pasti itu karena alasan ‘terpaksa’, mengingat banyak pertimbangan di masa depan.

Nah, daripada kita stress memikirkan bagaimana menyimpan uang, akan lebih baik jika kita bahagia dengan menghabiskan uang bukan?

Buku karangan Ahmad Gozali ini mengajarkan bagaimana kita menghabiskan uang yang kita miliki, tentu dengan cara yang benar. Timbul satu pertanyaan yang mengganjal,”Mengapa harus dihabiskan?” Yah, kalaupun tidak ingin kita habiskan toh pada kenyataannya pasti habis bukan? Hanya tertinggal catatannya saja. Uangnya entah kemana.

Satu hal yang menarik dalam buku ini, kita akan diajarkan bagaimana mengelola pengeluaran kita secara benar. Dalam buku ini disebutkan bahwa pengeluaran dibagi menjadi 4 yaitu, pengeluaran yang bersifat sosial, pengeluaran untuk cicilan utang, pengeluaran untuk saving dan terakhir pengeluaran untuk biaya hidup. Dari keempat jenis pengeluaran tersebut, kita dibimbing untuk menyusun skala prioritas secara benar.

Pengalaman Ahmad Gozali malang melintang di bidang Financial Planning dengan menangani banyak kasus yang berkaitan dengan keuangan keluarga, keuangan syari’ah, haji, pendidikan anak, asuransi dan pensiun menjadikan ide-ide yang ditawarkannya betul-betul ide yang BERNAS.

Sempat menjadi konsultan Financial Planner di Safir Senduk & Rekan sejak 2003 hingga 2010, kini ia mendirikan biro konsultasi sendiri yang bernama Zelts Consultin. Konsultan Independent Financial Planner yang memberikan jasa konsultasi pada klien individu maupun jasa training dan pelatihan untuk perusahaan yang ingin memberikan edukasi finansial bagi karyawannya.

Penjelasan step by step dan rinci dengan dengan bahasa yang mudah dipahami serta contoh-contoh yang ada dalam keseharian kita menjadikan buku “Habiskan saja gajimu!!”Β  sayang untuk dilewatkan.

***

Judul buku: Habiskan saja gajimu!!

Penulis: Ahmad Gozali

Penerbit: Transmedia

Halaman: 178 halaman

Harga: Rp 36.000

71 pemikiran pada “Resensi #Habiskan Saja Gajimu!!

  1. Wah… bagus kayaknya. Soal investasi spertinya hampir sama dengan buku perencana keuangan lainya. hehee :-p
    Mbak oleh tanya!
    * itu pengaturan keuangannya dilengkapi gambaran keadaan keuangan kan?? soalnya gue masih masuk kategori rendah sih, hehee (gaji aja nggak nyampe 1 jt)

  2. Habiskaaaan..!! Makanan mu maksudnya hehe
    Uang mah dikasih banyak habis dikasih sedikit habis pula πŸ˜€
    Emak sejati spt saya memang hrs pinter “menghabiskan” uang dgn bijaksana. Ditunggu lanjutannya dgn gaya yg berbeda…
    Bahagiaaa ketemu mbak Ika kemaren, alhamdulillah.. Sayang cuma sebentaaar.

      • ibuku pernah bilang, “kamu harus irit makan, biar bisa beli beli.” (note : ibu seorang pegawai negri sipil di pelosok jawa tengah.)

        Sasat ketemu pedangang2 di stasiun, yang dikatakan sebaliknya….

        Kata mario teguh, “fokus pada peningkatan pendapatan, bukan pengecilan pengeluaran.”

        Hidup…, memang pilihan.

  3. saya ikutin twitter beliau tp buku nya ga punya*krn jauh juga buat beli*ayo dong mbak ika berbagi review yg panjang hehe sekalian:D penting ni buat manajer keuangan di rumah:)

  4. pemilihan judul buku yang sangat menarik, karena di kepala saya langsung bersliweran berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan. Tentu maksud pak Ghozali ini adalah bagaimana ‘menghabiskan’ gaji dengan cara yang tepat, benar dan terencana untuk kebutuhan kekinian, masa depan dan hal-hal yang belum pernah kita duga kejadiannya. Sangat menarik Mbak Ika, saya jadi penasaran isinya.
    Salam silaturahim dari Blitar

  5. emang sih lebih gampang ngabisin daripada nyimpen he..he,….
    musti pake kacamata kuda kalau mau nyimpen biar nggak tergiur sama benda2 cakep2 di luar sana

  6. iya mbak, saya suka cara berpikir pak ahmad gozali ini. kalau punya duit itu pertama kali yg dilakukan adalah membayar kewajiban, utang, tabungan, dll. nah sisanya ya habiskan πŸ˜€ bukan sebaliknya πŸ˜‰ makasih mbak

Tinggalkan Balasan ke Ika Koentjoro Batalkan balasan